Ekonomi Indonesia Disebut akan Semakin Terpuruk, Berikut Hitung-hitungan Ekonom Senior

REMAHAN.com - Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli merasa pesimis dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Bahkan dengan hitung-hitungan yang dimilikinya, ekonomi Indonesia tak bisa tumbuh tinggi, bahkan bisa terpuruk.
Rizal Ramli menjelaskan, keterpurukan ekonomi Indonesia ini terlihat dari indikator-indikator pertumbuhan ekonomi. Salah satunya, defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) yang makin melebar.
Untuk diketahui, Bank Indonesia (BI) mencatat Defisit transaksi berjalan atau Current Account Deficit (CAD) pada kuartal II 2019 sebesar 8,4 miliar dolar AS atau 3,04 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Raihan CAD Kuartal II lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya, 7 miliar dolar AS atau 2,6 persen dari PDB.
"Kami ingin mengatakan bahwa tahun ini ekonomi Indonesia akan makin nyungsep PE nya paling hanya 4,5 persen. Pemerintah awal tahun katakan PE Indonesia bakal 5,2 persen tapi data terakhir 5,0 persen. Dugaan kami anjlok terus jadi 4,5 persen kemudian indikator makro tunjukkan kecendrungan makin merosot," kata dia di Jakarta, Senin (12/8/2019).
Baca: Agar Tetap Produktif, Pelaku Usaha di Pekanbaru Didorong Lebih Inovatif
Selain itu, Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini seperi dimuat Suara.com menuturkan, neraca dagang yang terus defisit juga memupuskan ekonomi Indonesia bisa tumbuh sesuai target.
"Ini sangat membahayakan. Semua analisis keuangan lni melihat indikator ini," ucap dia.
Rizal menyatakan, raihan indikator yang terus merosot, karena pemerintah hanya mementingkan proyek infrastruktur dibandingkan indikator makronya.
"Ekonomi bukan hanya proyek. Banyak yang mikirnya kayak gitu. Mohon maaf ekonomi bukan hanya proyek tapi makro ekonomi, daya beli lapangan pekerjaan. Pemerintahan yang fokusnya hanya proyek bisa bisa jebol nanti," tandas dia. Rm
Komentar